slot gacor

Bila mengulas rider terbaik sepanjang riwayat Formulasi 1, tentunya banyak yang menyebutkan nama Michael Schumacher. Tidak salah memang, karena rider asal Jerman ini sudah mengumpulkan 7 titel juara dunia dan 91 kemenangan. Walau rekor menangnya itu sekarang sudah dilalui Lewis Hamilton.

sebelum lanjut ke artikel kami ingin merekomendasikan situs judi bola online yang aman dan terpercaya yaitu Aladdin138, situs ini adalah situs betting online yang memberikan banyak keuntungan untuk para pemainnya, antara lain adalah bonus, contoh bonusnya adalah bonus rebate, bonus referal, dan lain sebagainya, jadi kenapa kalian tidak mencobanya sekarang dan ikut serta dalam keseruannya.

Schumacher sendiri sebetulnya berkesempatan raih 100 kemenangan sepanjang profesinya. Tetapi, jatuh sampai permasalahan mesin membuat tidak berhasil meraihnya. Walau sebenarnya ada banyak peristiwa dia nyaris mencetak kemenangan. Berikut 9 balapan yang gagalkan Michael Schumacher capai 100 kemenangan di Formulasi 1.

1. GP Monako 1993

GP Monako 1993 kemungkinan dikenang banyak pencinta Formulasi 1 sebagai kemenangan ke enam sekalian paling akhir untuk Ayrton Senna yang menobatkannya sebagai raja di Monako. Tetapi, sebetulnya saat itu Schumacher hampir memenangkan balapan itu.

Schumacher yang memulai balapan dari urutan ke-2 diuntungkan saat Alain Prost yang raih pole position dijatuhi hukuman penalti 10 detik karena lakukan jump start. Schumacher juga menggantikan pimpinan balapan sampai lap ke-32 saat mobilnya alami permasalahan di bagian hidraulik. Itu membuat Senna memenangi balapan di GP Monako.

2. GP Spanyol 1994

Michael Schumacher tiba ke GP Spanyol dengan optimis sesudah memenangkan empat balapan pembuka pada musim 1994. Pada balapan ini juga dia sukses mengamankan posisi paling depan di saat kwalifikasi. Modal yang lumayan baik untuk memenangkan balapan.

Tetapi, pada waktu balapan dia alami permasalahan pada gear kepunyaannya. Hal itu juga mebuatnya kesusahan sepanjang jalannya balapan dan harus memberikan kemenangan kepunyaannya ke Damon Hill yang bela Williams. Untung, Mika Hakkinen yang coba memburunya terserang permasalahan mesin, hingga Schumacher bisa mengamankan urutan ke-2.

3. GP Belgia 1994

Michael Schumacher sebetulnya memenangkan balapan pada GP Belgia 1994, tetapi dia harus ikhlas memberikan menangnya ke Damon Hill. Ini karena dia didiskualifikasi dari balapan itu selesai skid blok di bagian bawah mobilnya tidak sesuai dengan peraturan.

Hal tersebut dijumpai FIA saat mobil kepunyaannya tinggalkan kerusakan pada kerb saat melaluinya. Itu sebagai kali ke-2  Schumacher terserang diskualifikasi sebelumnya setelah terjadi pada GP Inggris. Peristiwa di Inggris bahkan juga membuat dijatuhi hukuman dua balapan.

4. GP Belgia 1998

GP Belgia 1998 memang penuh dengan beberapa sinetron, di awal start terjadi kejadian yang mengikutsertakan sebagian besar mobil karena hujan lebat yang terjadi. Schumacher yang selamat dari peristiwa itu selanjutnya sukses pimpin jalannya balapan.

Tetapi, peristiwa tidak tersangka terjadi saat dia coba melalui mobil David Coulthard. Coulthard yang mengetahui dia akan terserang overlap, coba perlambat pergerakan mobilnya. Tetapi, karena hujan yang demikian deras, Schumacher malah menubruk sisi belakang mobil McLaren punya Coulthard.

Hal itu juga membuat kemenangan telah di muka mata pupus saat itu juga. Peristiwa panas selanjutnya terjadi saat Schumacher yang tersulut emosi bertandang ke pit punya McLaren, untung tidak ada apa-apa kemudian. Ketidakberhasilan ini salah satunya argumen dia tidak berhasil memperoleh titel juara pada musim itu.

5. GP Malaysia 1999

Michael Schumacher sebelumnya sempat alami kecelakaan fatal saat balapan di GP Inggris. Hal tersebut membuat mangkir lumayan lama dan ditegaskan tidak bisa raih titel juara dunia. Sesudah jalani rekondisi, dia selanjutnya come-back pada GP Malaysia. Bahkan juga dia sukses merampas pole position.

Karena tidak lagi sanggup berkompetisi merebutkan titel juara, Schumacher selanjutnya memberikan urutan kesatu ke rekanan segrupnya, Eddie Irvine, yang sedang berkompetisi merampas titel juara dunia dengan Mika Hakkinen. Dia bahkan juga sukses meredam pergerakan Hakkinen, hingga rekanan segrupnya itu sukses mencetak kemenangan.

6. GP Amerika Serikat 2002

GP Amerika Serikat di circuit Indianapolis musim 2002 dapat disebut menjadi satu diantara finish paling tipis sepanjang riwayat. Dua rider Ferrari, Michael Schumacher dan Rubens Barrichello, cuma berbeda 0,011 detik saja saat ke-2 nya sentuh garis finish.

Schumacher sebetulnya bisa jadi memenangkan balapan itu, tetapi dia malah perlambat mobilnya menjelang garis finish dan membuat Rubens jadi juara. Banyak yang memandang waktu itu Schumacher bayar peristiwa pada GP Austria pada musim yang serupa. Saat itu, Ferrari memerintah Rubens memberikan menangnya ke Schumacher.

7. GP Monako 2004

Musim 2004 dapat disebut jadi supremasi penuh untuk Michael Schumacher, di mana dia sukses jadi juara dunia dengan raih 13 kemenangan. Perolehan itu bisa jadi semakin bertambah bila dia tidak alami kejadian dengan Juan Pablo Montoya pada GP Monako.

Saat itu Schumacher tengah pimpin jalannya balapan saat safety car masuk pelintasan, dan Montoya tengah ketinggalan satu lap. Kejadian itu terjadi saat ke-2  rider melewati tunnel. Hal tersebut membuat Schumacher tidak berhasil finish sementara Montoya raih urutan ke-4.

8. GP Jepang 2006

Schumacher tengah membidik titel juara dunia ke-8 pada musim 2006. Tetapi, dia harus berkompetisi seru dengan rider Renault, Fernando Alonso. Pada GP Jepang sebetulnya momen sebelumnya sempat memihak pada Schumacher saat dia sukses pimpin jalannya balapan.

Sayang, mobilnya selanjutnya alami permasalahan mesin. Hal yang tidak pernah dirasakannya semenjak GP Prancis musim 2000. Kemenangannya pada pada akhirnya jadi milik Alonso yang membuat cuma perlu satu point pada balapan paling akhir di GP Brasil untuk pastikan diri jadi juara dunia.

9. GP Monako 2012

Kembalinya Michael Schumacher ke pelintasan Formulasi 1 dengan bela Mercedes memang bukan peristiwa terbaik. Di mana dia tidak lagi mencetak kemenangan dan cuma dapat cetak satu tribune pada GP Eropa musim 2012. Umur yang telah kepala empat membuat tidak lagi bersaing.

Tetapi, pada GP Monako dia sukses mengamankan pole position yang membuat kesempatannya menang benar-benar terbuka ingat susahnya mendahului di Monako. Sayang, dia harus undur lima posisi karena kejadian dengan Bruno Senna yang terjadi pada GP Spanyol. Pada akhirannya, Schumacher cuma sanggup bertahan 15 lap saat sebelum permasalahan elektrikal terjadi pada mobilnya.

Walau tidak berhasil raih 100 kemenangan sepanjang bersaing di Formulasi 1. Tetapi, Michael Schumacher masih tetap dipandang seperti salah satunya rider terbaik sepanjang riwayat Formulasi 1.

sehabis baca artikel yuk main game yang dapat menghasilkan uang di Aladdin138, situs slot online yang menyediakan berbagai game menarik yang seru untuk di mainkan, kapan lagi main game bisa dapat uang? Gabung sekarang juga ya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *